Wisata Baru Morodemak


Wisata Baru di Morodemak

DEMAK- Fenomena alam, munculnya gumuk atau gundukan pasir (sand dune) di wilayah pesisir Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Bonang, mulai mengundang perhatian masyarakat. Warga setempat tertarik gumuk sebagai lahan rekreasi baru dan murah.

Munculnya Gumuk Pasir merupakan kejadian alam yang langka dan jarang ditemui di daerah tropis, khususnya di Kabupaten Demak. Lokasi gumuk tepat muncul di muara sungai Tuntang Lama yang bertemu dengan perairan pantai Bonang.


Menurut masyarakat Nelayan, sudah belasan tahun gumuk pasir muncul di lokasi dekat pelabuhan. “Kemungkinan sekitar tahun 2000, awalnya gumuk belum begitu luas, namun sekarang hingga 2.000 meter persegi,” ungkap para Nelayan, kemarin.

Warga sekitar atau pendatang sering mengunjungi gumuk itu, untuk ajang rekreasi dan bermain pasir anak-anak. Karena ada semacam tanah timbul di lokasi laut, sebagian pengunjung ada yang memancing ikan dari lokasi tersebut.

Untuk sampai ke Gumuk Pasir, warga harus menumpang perahu dengan ongkos Rp 10.000 pulang-pergi per orang. “Sengaja anak-anak saya ajak ke gumuk, selain main pasir mereka bermain air laut di sekitarnya,” ucap Miftahul Huda, warga Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, yang berprofesi sebagai Wartawan di Jakarta.

Dia bersama Istri dan kedua anaknya, datang saat pagi hari sehingga sinar matahari tak terlalu terik. Berbekal minuman dan jajan, Miftahul Huda membiarkan anak-anaknya bermain pasir dan sesekali berlarian di air laut yang dangkal.

Dalam perkembangannya, gumuk cukup menarik minat pengunjung, selain berekreasi sekaligus mengenalkan anak-anaknya udara laut yang mengandung unsur kesehatan. Secara terpisah, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Heru Budiono mengakui kemunculan gumuk pasir mengundang perhatian warga. Banyak pengunjung berwisata di areal gumuk, bahkan beberapa pedagang kerap menjajakan makanan dan minuman dilengkapi dengan tenda.

Heru menambahkan, gumuk pasir tersebut sebenarnya labil dan bukan tanah timbul (akresi). “Gumuk muncul karena ombak laut yang selalu membawa material pasir hingga menumpuk bertahun-tahun. Karena lapisan pasir sangat tebal, pengunjung yang berdiri di atasnya tak merasakan pergerakan pasir,” ungkapnya.

Namun lapisan pasir di atas akan tergerus ombak, ketika arah gelombang laut berubah-ubah. Ketika ditanya untuk didirikan bangunan, Heru tak berani mengatakan bisa, karena posisi gumuk yang labil dan tidak padat, kurang baik untuk pondasi.

Tetapi Heru setuju bila lokasi gumuk sebagai ajang wisata laut, namun harus ada petugas yang selalu mengawasinya terkait keselamatan pengunjung serta pelestarian gumuk tersebut. Karena lokasi gumuk berada di laut dalam.  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembagian Bab-bab Dalam Tashrif

2. Fi’il Tsulatsi Mazid

Pengertian Shorof dan Tashrif