Kebakaran Sunter
Kebakaran Sunter
Kebakaran sunter
pada hari sabtu pukul 08.45 sampai 11.00 telah mengakibatkan 71 rumah hangus
terbakar rata dengan tanah, tinggal puing-puing pondasi bangunan, sebanyak 150
KK atau 491 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Kejadian ini
sontak membuat warga kalang kabut, karena hampir semua penghuni rumah telah
meninggalkan rumah untuk bekerja dan sekolah, hanya orang-orang lanjut
usia yang masih tinggal di rumah. Untung sebagian warga banyak yang
bekerja sebagai pedagang nasi goreng pada malam hari, yang pagi itu masih
istirahat, para pemuda masjid, dan sebagian pekerja informal lainnya masih
santai di rumah bisa membantu memadamkan api. Tapi apa lacut api sudah membesar
melahap sebagian bangunan terbuat dari kayu.
Banyak warga
hanya mengenakan pakaian yang di kenakan saja, lainnya habis di lalap si Jago
merah. Kejadian ini menjadi pengalaman pertama warga MC yang tinggal di Sunter,
karena selain hanya berjarak 6 rumah dari kantor Morodemak Community juga rebana
(terbang) milik warga MC ikut terbakar, Asyik warga MC juga harus kalang kabut
menyelamatkan isi rumah, maklum hanya beda satu rumah dari kebakaran. Saat kejadian
asyik berada di pasar Senen untuk berdagang buku, mendengar kebakaran di dekat
rumah langsung rasa panik dan cemas jadi satu, melihat anak masih bayi. Langsung
saja tancap Gas ngebut dari senen asap sudah mulai terlihat, apalagi sudah
mendekat di kemayoran asap tambah pekat, semakin menambah rasa was-was saja. Benar
saja ketika mendekat di Gang rumah motor sudah tidak bisa masuk, orang berjubel
menyelamatkan diri. Lega setelah melihat anak istrinya mengungsi bersama warga.
Galeri
foto di ambil dari Kantor Morodemak Community Sunter, Jakarta Utara. hanya berjarak 6 rumah plus lapangan bulu tangkis.
|
salah satu warga MC Khoiruddin Asyik saat meneyelamatkan barang dekat rumahnya. Anak istrinya selamat, juga barang-barangnya.
Nur Hasyim generasi kedua MC yang lahir di Jakarta juga turut membantu para pengungsi di penampungan. Nur Hasyim adalah anak dari Paklihar, cucu yi Sukiak guru silat, dari Gendero, Morodemak.
Syamsuddin (Din Sus) sebagai pelatih rebana sekaligus ustadz di Masjid Nurul Qulub ikut membantu warga yang sebagian besar korban adalah wali murid madrasah Nuru Qulub. sebagian rebana buat berlatih anak-anak madrasah juga hangus terbakar.
Ustadz Toufiqurohman selaku penasehat MC juga Tokoh Masyarakat Sunter Agung, bersama Tokoh masyarakat lainnya ikut membantu warga untuk mendapatkan bantuan maupun distribusi pembagian sumbangan. sumbangan warga sekitar yang mayoritas etnis China sangat membantu korban kebakaran, bahkan warga etnis China yang pertama membantu korban kebakaran. toleransi di sunter agung memang terjalin cukup baik.
suasana pemadaman saat api menjalar ke lapak, saat pengambilan gambar ini api sudah teratasi 80%, hanya sebagian bangunan yang masih dilalap api karena semua bangunan sudah habis tinggal puing-puing saja.
suasana pasca kebakaran semua habis tanpa sisa bangunan, hanya puing-puing yang menyembul dari sisa-sisa kebakaran. asap masih pekat menutupi petugas pemadam kebakaran. Dalam kejadian ini telah di kerahkan 21 mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan si jago merah.
Tak ketinggalan awak media juga meliput kejadian ini. Kejadian ini memang jadi Headline di beberapa surat kabar Ibu Kota. begitu juga untuk TV berita kebakaran sunter juga menjadi Headline News di Metro TV, TV One dan beberapa TV Swasta lainnya. karena UP Date berita bisa mengangkat Rating, secara otomatis Iklan akan menyukai berita yang Up Date.
Komentar
Posting Komentar