Wisata Kuliner Paguyuban Demak
Wisata Kuliner Taman Mini Indonesia Indah
Pada hari sabtu,7 Juli 2012 Pemprov
Jawa Tengah telah mengadakan Wisata Kuliner an lomba Kuliner yang di ikuti oleh
35 Kabupaten/kota di Seluruh Jawa Tengah.
Lomba ini ada dua kategori yaitu
Kuliner dan Kudapan, untuk kuliner dalam hal ini di wakili oleh Bada Ketahanan
Pangan Kabupaten Demak, telah mneyiapkan masakan Spesialnya yaitu Menu Sup Ikan
Patin dan Asam Manis Lele. Tetapi untuk kategori Kuliner kita kalah dengan
Wonosobo dan Kabupaten Semarang, tetapi kita masih dapat Juara II untuk
kategori kudapan.
Pada kesempatan kali ini MC juga
terlibat aktif dalam Official maupun kepanitiaan inti, yang mana Paguyuban Demak
telah mengamanatkan MC untuk
melaksanakan dan mensukseskan kegiatan Pemprov Jawa Tengah ini. Semarak Kuliner memang menjadi agenda tahunan Pemprov Jawa Tengah terkait dengan promo Wisata Jawa Tengah.
Dalam kesempatan ini juga banyak Duta Besar yang aktif menghadiri kegiatan ini salah satu yang tidak melewatkan kesempatan ini adalah Duta Besar Suriname dan Duta Besar negara-negara Asia Tenggara. Persaudaraan anatara orang Pantura dan orang Jawa Selatan terlihat sangat akrab dan saling melengkapi. logat maupun ciri khas masakannya memang sangat berbeda, kalau horok-horok orang pantura hampir semua mengakui kalau itu adalah makanan ciri khasnya. tetapi di Jawa Selatan Tongseng akan di akui oleh semua orang di sana, karena kedua makanan itu sangat khas dengan daerah tersebut.
Stand Demak
Selain kegiatan Kuliner Stand Demak
mencoba dengan Trend Baru Bisnis Batik, yang di wakili oleh Batik Bu Dwi Karang
Melati, Bonang Demak. Batik Natural ini mencuri perhatian peserta. Ciri batik
ini adalah Tulis bukan Print out. Coraknya sangat eksotik
dan elegant, mengambil tema alam, Hewan laut, nasil nelayan Morodemak sampai
masjid Agung Demak. Ini memang beda dengan Batik, Solo, Pekalongan dan Jogja,
kalau boleh membandingkan hampir mirip dengan Batik Madura.
Kompetisi antar Kab/kota
Kabupaten lain juga mau tak kalah,
mereka secantik mungkin memikat para pembeli atau Bayer dari luar kota. Mereka berharap
ada kemitraan yang akan menghasilkan Profit Shar untuk sebuah dedikasi
mempertahankan seni dan budaya daerah. Kemeriahan di Taman Mini Indonesia ibarat
Jawa Tengah Expo.
Apresiasi perlu tindak lanjut
"Akhirnya kami pulang tidak dengan
tangan hampa,” begitulah ungkapan Ibu Dwi ketua Team Kuliner Pemda Demak, mengungkapkan
rasa syukurnya kudapan yang di datangkan dari kampung mendapat penghargaan sebagai
juara II. “Inilah adalah Branding yang harus kita perjuangkan
untuk memajukan makanan khas Demak ke tingkat yang lebih tinggi lagi,”
ungkapnya sumringah.
Apresiasi juga datang dari berbagai kalangan
untuk menyemangati team dari Pemda demak ini tidak terkecuali Anggota Paguyuban
Demak di Jabodetabek dan sesepuh yang ada di Jakarta. Piagam ini bukan hanya
sekedar kertas tapi pengakuan, bahwa
makanan khas Demak memang layak di sejajarkan dengan makanan daerah
lainnya yang telah memiliki Brand dan market yang luas.
Tidak hanya pengabdian tetapi
sebuah industry Kuliner harus bisa di capai oleh segenap jajaran Pemda
Kabupaten Demak. Di mana peran pemerintah daerah sangat di tunggu oleh
masyarakat luas.
semangat trus kang,, hehe,, http://sirrwap.com/
BalasHapussemoga demak makin maju kang n bisa mengembangkan kuliner demak terkenal ke polok nusantara serta pariwisatannya salam buat kang agus kuncoro dari indah tailor cah demak
BalasHapus