Jalan Utama Morodemak
Jalan Utama Morodemak
“Sebuah kampung dengan jalan ideal
mampu menghidupkan harmonisasi lingkungan yang nyaman dan asri.”
Idealnya jalan
utama morodemak bisa di perlebar menjadi 3 meter atau 4 meter, okelah 3 meter yang di butuhkan, masyarakat
mau tidak berkorban masing-masing ½ meter untuk kemaslahatan umum. Kalau
masyarakat setuju nilai jual morodemak jadi lebih tinggi. Karena transportasi
bisa langsung kerumah. Bayangkan kalau membangun rumah di Morodemak dengan
beaya tinggi. Padahal harga sebenarnya bisa jauh lebih murah. Selain harga
sudah tinggi karena posisi kita paling ujung untuk sebuah transportasi, di
tambah ongkos angkut ½ harga barang yang kita beli. Kalau bisa di ambil
kebijakan dan masyarakat memahami fungsi jalan wah harga rumah di Morodemak
bisa di tekan. Saat ini beaya pembuatan rumah di morodemak dengan di Kota besar
seperti Semarang atau Jakarta ternyata lebih tinggi. Beaya di kota ternyata
jauh lebih murah. Perbedaannya hanya di transportasi dan beaya angkut.
Sekarang di
morodemak lagi ngetrend angkutan tosa sampai pasar Gebang, tidak tertutup
kemungkinan di kemudian hari mikrolet bisa masuk morodemak. Bisa jadi pesisir
akan menjadi daratan, tidak usah reklamasi laut untuk menjadi daratan, karena
karakter morodemak adalah bentukan dari sebuah gugusan lumpur yang mengalir
dari kali kontrak. Setiap tahun daratan Morodemak pasti menjorok ke laut.
Artinya daratan kita bertambah dari hari kehari. Bisa jadi daratan itu menjadi
rumah baru bagi masyarakat kita. Seperti yang terjadi pada dukuh gendero yang
dulunya juga pesisir tapi sekarang sudah padat oleh rumah penduduk. Bahkan
peninggalan dermaga masih terdapat di daerah dukuh gendero yang terpendam 3
meteran. Nah kalau daratan itu menjadi kampung baru, jalan yang ideal tentu kita
butuhkan, dari mana proses induknya ? dari jalur utama tentunya. Kalau jalur
utama kecil jalur selanjutnya ikut kecil atau lebih kecil kalau jalur utama
lebar selanjutnya juga akan lebar.
Kalau jalan
sudah ideal secara psykologis akan mempengaruhi pola pikir orang Moro yang
keras, karena ada fentilasi ada hawa dingin yang mempengaruhi pola kehidupan.
Kalau rumah sempit panas dan pengap tensi darah akan cepat naik, ibarat jerami
mudah kena api. Kalau jalan lebar apalagi ada tamannya, tentu bikin pikiran
tenang.
Siip kang,, maju terus kang,, skalian mohon maaf lahir bathin nggeh,,
BalasHapuspodo dunga,ane mas nggih... mugi2 moro tambah ayem tentrem
BalasHapusnggih sami2... dungak,ke moro ayem tentrem kang...
BalasHapus