Majulah Sedikit Dari Posisi Semula
MAJULAH SEDIKIT DARI POSISI
SEMULA
Telah kita ketahui bersama bahwa
seiring zaman, telah terjadi banyak perubahan di desa kita Morodemak, dari
waktu kewaktu dan dari tahun ke tahun. Kalo dulu didesa kita Morodemak bisa
dibilang tidak pernah ada banjir, kecuali tahun-tahun tertentu, tetapi sekarang
hampir-hampir tiap bulan bahkan bisa dibilang tiap minggu warga desa Morodemak
merasakan apa yang disebut banjir, walaupun banjir tersebut datang ketika air
laut sedang pasang (rob), Tapi ketahuilah wahai saudaraku, bahwa apa yang ALLOH
SWT tetapkan pasti akan terjadi, dan banjir yang sering dialami itu tentu Alloh
SWT memberikan banyak kebaikan didalamnya.
Kali ini yang ingin penulis
angkat adalah bukan masalah banjir, tetapi masalah perubahan seputar pengertian
atau istilah yang berlaku di desa Morodemak. Apa yang dipahami oleh orang-orang
pada zaman dahulu berkenaan dengan ‘ilmu” suatu istilah dalam
keilmuan islam, ternyata bisa di fahami dan dimengerti ketika kita sedang tidak
lagi atau merantau dari desa Morodemak.
Terkait dengan hal semacam ini,
dan untuk memotivasi sewaktu kita diperantauan, maka, kita harus selalu
merapatkan barisan bersama orang-orang yang selalu berada dijalan dakwah,
bersatu dalam ukhuwah dan bersinergi dalam ketaqwaan. Ada dua factor yang mesti kita perhatikan
ketika kita berada diperantauan, yaitu:
Pertama. Faktor Internal:
Yaitu faktor yang berasal dari
dalam (emosi) misalnya hasrat diri dalam membangun dan mengamalkan ilmu, tentu
hal ini harus dilakukan dengan rasa suka dan penuh semangat, sehingga nantinya
akan memberikan efek seperti yang kita inginkan, yaitu efek yang dapat
memberikan perubahan yang positif. Adapun rasa Benci, Energi dan lain-lain akan
timbul apabila kita sering berinteraksi dengan masyarakat yang selama ini tidak
pernah kita membayangkan kepribadian dan karakter mereka, serta baik atau
buruknya akhlaq mereka.
Alloh SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada
pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui, (QS: Al-Anfal: 53)
Kedua Faktor Eksternal:
Yaitu faktor yang berasal dari
luar individu. Biasanya faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti lingkungan
keluarga, bertentangga, teman dan sebagainya.
Didalam perantauan tentunya kita menginginkan dan seharusnya termotivasi dengan julukan umat terbaik yang diciptakan Allah SWT dimuka bumi ini. Untuk menjadi ummat terbaik kita harus dapat mengemban tanggung jawab yang ada didalamnya, kita tentunya ingin menjadi manusia yang sukses didunia maupun di akhirat nanti dengan surga yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada kita. Hanya saja, adakah motivasi untuk meraih semua itu? Untuk menjadi Ummat Terbaik tentu kita akan dapat meraihnya apabila kita selalu berjuang untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh Alloh SWT melalui guru-guru kita, baik di Qomaruddin maupun di majlis-majlis guru lainnya.
Alloh SWT berfirman; “Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali-Imran: 110).
Oleh karena itu, diperantauan
kita mesti punya visi, misi, strategi dan aksi/cara hidup untuk bisa menuju
sukses hakiki. Karena inilah yang pada nantinya InsyaAlloh akan memberikan
keselamatan bagi kita ketika hidup diperantauan maupun ketika menjalani
kehidupan selanjutnya. Lalu apakah visi, misi, strategi dan aksi/cara hidup
untuk bisa menuju sukses hakiki itu?
Visi, Misi, Strategi serta cara
Hidup kita sebenarnya telah ada semuanya dalam Umul Kitab yaitu Surah Al
fatihah. Visi kita adalah Allah SWT, Misi kita adalah Beribadah, Strategi kita
meraih surga adalah menempuh jalan yang lurus serta aksi/cara hidup kita adalah
mencontoh orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah SWT dan bukan meniru
orang-orang yang dimurkai Allah SWT. Inilah landasan kita untuk meraih Surga.
Wahai saudara Morodemak yang
dirantau. Ambillah sebagai pelajaran apa yang telah kita dapat selama ini, baik
dan buruknya lingkungan dimana kita tinggal adalah tugas kita yang harus selalu
diperhatikan. “Sudahkah Termotivasi Buat Membangun Diri, Menuju Sukses
Hakiki? “
Allohu ‘alam bish showab
By.. MusaHadi Al-Hasyim
Semoga Bermanfaat pada nantinya...
BalasHapusSiiip kang,, semangat,, hehe,,
BalasHapus