Kyai Ahmad Saerozy Bin Musbandhi


Kyai Ahmad Saerozy Bin Musbandhi Bin Khoeruddin Bin Saefuddin yang lebih diakrab dengan panggilan Yi Kemad, adalah salah satu generasi mbah Sho (Shobri) yang memegang amanat sebagai ulama, beliau seorang alamah yang sangat bersahaja. Kehidupannya sangat sederhana. Mushola kecil di dukuh Sumur nangka, Warung Kondang, Beber Cirebon selatan merupakan padepokan untuk menggembleng para santri yang ingin belajar ilmu sabar, pasrah dan nerimo. Prinsip dasar yang di ajarkan beliau adalah Sugih tanpa bondo, Ngluruk tanpo bolo, Digdaya tanpo aji, menang tanpo ngasorake. “Trimo opo kang wis kelakon, pasrah marang kang bakal ono,” menerima dengan pasrah, tiada pamrih jauh dari takut. Abadi tiada duka, tiada suka. Tenang memusat, bahagia bertahta. Tiada pamrih,tiada takut, hanya mencari sesuatu yang baik, semua di serahkan pada Tuhan. Jika takut boleh di katakan bahwa itu menyimpan pamrih atau niat yang tidak baik.


Tokoh satu ini memang unik beliau memilih di daerah bukit yang sepi, padahal banyak karya beliau yang sudah di tulis namun beliau belum berkenan untuk mencetaknya. Pada masa mudanya, beliau di pesantren asuhan kyai abdulloh Zaini salah satu tokoh karismatik asal kota demak yang pernah memobilisasai para santri untuk bersikap moderat. Berfikir untuk lima puluh tahun kedepan. Setelah itu beliau meneruskan pengembaraannya ke pesantren Kaliwungu Kendal dan belajar banyak dengan kyai rukyat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembagian Bab-bab Dalam Tashrif

2. Fi’il Tsulatsi Mazid

Pengertian Shorof dan Tashrif